Masjid Moeldoko Bandar KedungMulyo Jombang

kubah masjid kedungmulyo jombang(1)(1)(1)

Keindahan Masjid Moeldoko

MASJID MOELDOKO BANDAR KEDUNGMULYO JOMBANG

Masjid Moeldoko terletak di Jalan Raya Kayen Bandar KedungMulyo Jombang Jawa Timur.

MASJID MOELDOKO JOMBANG

Mantan Panglima TNI Jenderal Moeldoko tidak hanya dikenal sebagai sosok yang tegas dan berwibawa. Moeldoko dikenal tidak hanya sebagai sosok yang berani.Pria 58 tahun itu juga memiliki sisi kemanusian yang sangat tinggi.

Tidak hanya itu, ia juga religius. Hal itu dibuktikannya dengan keputusan untuk membangun masjid di Desa Kayen Bandar Kedungmulyo Jombang Jawa Timur.

Peletakan batu pertama masjid sudah dilakukan di masa lalu pada bulan Oktober 2014. Menurut rencana,masjid akan diresmikan besok 1 Juni 2016.

“Atas nama Pemerintah Jombang, saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada Jenderal (Purn) Moeldoko militer yang telah memilih Jombang sebagai lokasi pendirian Islamic Center,” kata Bupati Jombang, Nyono Suharli Wihandoko.

Dia mengatakan masjid arsitektur terisnpirasi ketika Moeldoko melakukan perjalanan spiritual dan kunjungan ke puncak peradaban Islam yaitu Masjid Biru di Istanbul Turki.

Selain Masjid Biru di Istanbul Turki, Beliau tertarik dengan kemegahan Masjid Ar Rayyan, Kebon Sirih, Jakarta, juga mendapatkan pandangan bulat Moeldoko berniat untuk segera mewujudkan impiannya yaitu
untuk membangun sebuah masjid.

“Dia mendedikasikan untuk Pemerintah Kabupaten Jombang dan masyarakat luas sebagai tanda pengabdian dan tanda terima kasih untuk semua berkat karunia Allah swt, terutama ketika ia sering melalui kontemplasi antara Kediri – Jombang selama pendidikan sekolah tinggi,” kata Nyono .

Kepala Pelaksana Pembangunan Masjid Moeldoko, Istu Hari juga sumringah dengan prestasi saat ini.

“Karena kegigihan dan niat yang kuat dari pak Moledoko dan setelah berkoordinasi dengan Pemerintah Jombang, akhirnya masjid akan segera diresmikan, Tuhan memberkati Anda,” kata Istu.

Istu menambahkan bahwa masjid ini dibangun dengan dana swasta atau dana pribadi Moeldoko. Kemudian, masjid ini juga digunakan untuk beberapa kegiatan. Di antaranya adalah pusat-pusat Islam, sekolah dan kegiatan keagamaan lainnya.

“Saya bersama dengan tim implementasi pembangunan lainnya terima kasih atas semua dukungan moral yang diberikan kepada kita sehingga tugas yang diamanatkan kepada kami bisa berjalan dengan baik dan tepat waktu, ini juga berkat paket kegigihan Moledoko dan niat baiknya,” katanya .

Istu juga mengingat saat yang membanggakan. Pada 30 Agustus 2014 dan kemudian, ia diminta untuk datang ke kantor. Pada saat itu, ia bertemu junior dan berkonsultasi tentang Moeldoko keinginan untuk
membangun sebuah masjid.

“Membangun masjid adalah waktu yang ideal ia sering mondar-mandir Kediri dan Jombang ketika belajar di SMPP, sekarang berganti nama menjadi SMAN 2 Jombang,” kata Istu.

Namun, Istu mengaku bingung karena dia tidak pernah memimpin pembangunan masjid. Meski telah ditunjuk sebagai kepala Pelaksana Pembangunan , Istu mengaku tidak memiliki gambaran ide konsep
rancangan.

Tapi, Istu tidak patah semangat. Baginya perintah Moeldoko adalah kewajiban dan penting yang harus dilaksanakan dengan penuh dedikasi penuh tanggung jawab, meskipun tidak terkait dengan
tugas-tugas dinas.

“Langkah pertama akan membentuk tim yang tangguh. Dan tim tugas paling awal adalah untuk menemukan lokasi di mana masjid akan dibangun. Ide asli, masjid akan dibangun di Purwoasri, Kediri,
dekat kediaman Jenderal Moeldoko dilahirkan,” kenangnya.

“Tapi pada akhirnya pilihan jatuh pada pertigaan Mengkareng pertemuan arus dari Kediri, Nganjuk dan
Jombang. Lokasi ini dipilih karena jalan ini adalah sebuah jalan perenungan dimana ia berada di masa mudanya harus melewati jalan ini untuk mencapai tujuannya , “kata Istu.

Selesainya pembangunan masjid juga membawa angin segar bagi warga setempat. Hal tersebut diungkapkan oleh Imam Masjid Moeldoko,KH M Asrori Ma’shum.

Asrori mengaku bersyukur dengan pembangunan tempat ibadah yang didamba-dambakan oleh masyarakat setempat dan jamaah Muslim di daerah.

“Alhamdulillah, pembangunan masjid yang kita inginkan dan impikan akhirnya bisa berdiri dengan megah. Hal ini tentu saja sangat senang,” kata Asrori.

Dengan luas lahan mancapai 6.685 meter persegi,dikomplek tersebut terdapat Masjid Megah yang berukuran 30×30 meter persegi dapat menampung sekitar 1500 jamaah selain itu juga terdapat sekolah TK dan TPQ berukuran 8×24 meter persegi, serta panti asuhan, dan terdapat tiga unit toko atau pusat oleh-oleh.

Atas dasar itulah Moeldoko ingin memberikan hal yang terbaik untuk warga masyarakat Jombang dan Kediri. Yakni dengan mendirikan komplek Islamic Centre. Dalam komplek tersebut terdapat masjid mewah berarsitek Turki Istambul dengan dua menara menjulang tinggi di sisi masjid.

Tak lain itu dari segi pandang lainnya Masjid Islamic Centre ini terdiri dari Kubah Masjid yaitu kubah utama yang berdiameter sekitar 16meter dan kubah kecil di 4 penjuru masjid. Kubah utama berbahan dasar dari baja low carbon finsihinig Enamel biasanya juga di sebut Kubah Enamel dengan warna emas yang mengandung kadar emas sekitar 20% di sertai penutup lapisan luar (krawangan) dari pipa baja warna putih sehingga menutupi seluruh
badan kubah,desain yang dipilih berbeda dan memiliki unsur ciri khas timur tengah. kubah masjid ini di pesankan langsung dari produsen kontraktor kubah masjid CV.Sinar Surya Abadi yang berdomisili di Sidoarjo Jawa Timur untuk menangani proyek pekerjaan kubah ini.

Seluruh aset tersebut pengelolaannya diserahkan ke Pemkab Jombang.Kecuali untuk panti asuhan yang tetap dikelola dan ditangani sendiri oleh Moeldoko.